Masjid Baitul Hikmah

28-09-2021

Frasa Jawa menyebutnya "panas mlethek". Bahasa Indonesia mengartikannya sebagai cuaca yang sangat terik. Itulah yang terjadi pada siang hari ini di area perbatasan Kota Demak dan Kecamatan Bonang. Beruntung, dalam perjalanan penulis singgah di Masjid Baitul Hikmah. Tempat ini ibarat seperti oasis di tengah gurun bagi para pengembara.

Terletak di sisi kiri jalan apabila pengendara memulai perjalanannya dari arah Bonang menuju Kota Demak. Secara administrasi termasuk menjadi bagian dari Desa Salamsari. Tempatnya mudah ditemukan karena terlihat jelas dengan corak khas Masjid-masjid di Indonesia.

Kubah putih seperti tudung bawang merah terlihat dengan jelas. Hijau-putih-coklat, tiga warna yang berpadu menjadi dominan yang melekat indah pada dinding-dinding bangunan. Satu menara tinggi dengan rangkaian seperti jaring menjadi teman bagi masjid dan berfungsi sebagai media untuk mengeraskan suara.

Spesialnya tempat ibadah ini adalah bagian dalamnya. Bagian halaman dalam diberi kanopi penuh sehingga panas dari luar tidak akan sampai ke dalam. Cocok digunakan sebagai tempat untuk menunaikan ibadah sembari setelah itu rehat sejenak. Pengunjung dipastikan betah berlama-lama disana karena area halaman dalam sangat luas, rimbun, dan sejuk. Tempat parkir juga lumayan luas untuk sepeda motor. Dengan kata lain, masjid ini sangat pas digunakan sebagai stop point bagi para pengendata yang ingin restorasi energi.

Alike 'oasis' in midddle of desert. This Islam praying building suitable for travelers who need energy recovery and take some fresh air.

Masjid di pinggiran jalan raya ini sangat strategis sebagai mini rest area perjalanan antara ke arah Demak. Berada di tepian kota dengan teras besar sangat adem untuk berteduh kala penat terik pun hujan bagi pengendara motor.