Makam Sunan Tawang Alun I

Ok

Makam Mbah Sin Arih atau Mbah Alun. Karena kurang nya informati dan hanya mendapatkan cerita dari mulut ke mulut, Masyarakat kurang memahami sejarah tempat ini. Literature nya juga tidak ada. Sangat disayangkan. Ada kesamaan nama dengan penguasa Blambangan, Raja Tawangalun. Kemungkinan dulu raja Blambangan melarikan diri ke Balun, Lamongan. Lalu menyebarkan agama Islam disini.
Setiap kali berkunjung kesini pasti bertemu dengan mbah mbah sepuh. Ada yang sekedar ngobrol ada juga yang mencari rumput untuk ternak. Mereka ramah kok. Sayang nya kurang ada penjelasan rinci mengenai makam ini. Pagar di sekeliling makam terdiri dari batu bata besar, layaknya batu candi. Ini menunjukkan makam ini makam kuna. Diluar makam mbah Alun merupakan area makam desa. Makam Mbah Alun ini ramai dikunjungi pada malam jumat legi. Pengunjung nya berasal dari pelosok tanah air.
Penasaran?

Banyak yang kurang memahami siapa beliau, menurut hasil studi saya beliau adalah Raja Brawijaya V sebagian orang menamai Raja Tawangalun. Setelah konflik internal di kerajaan Majapahit Raja Brawijaya V memilih untuk kembali ke blambangan. Seiring dengan berjalannya waktu Blambangan pun ingin di kuasai oleh Raden Patah. Demi kestabilan kerajaan baru Raja Brawijaya V rela mengalah dan menyingkir ke daerah lamongan supaya dekat dengan cucunya yang dapat ia percaya yaitu Sunan Kali Jogo, beliau sengaja menyembunyikan jati diri untuk menghindari pencarian yg di lakukan oleh kesultanan baru.
Di sebalah utara makam ada sebuah sendang yang mana di utara sendang tersebut terdapat makam para Istri dari Raja Brawijaya V.

Tempat nya tenang, sejuk,,, nyaman untuk meditasi